GENDIS (Gerakan Mendongeng dan Menulis) SD MUHAMMADIYAH 21

 

            Berbagai upaya menarik minat baca dan tulis peserta didik terus ditingkatkan, begitu juga di SD Muhammadiyah 21 Surabaya yang lebih dikenal dengan SD Mudatu. Bekerja sama dengan Gendis Sewu, SD Mudatu menggelar kegiatan mendongeng dan menulis cerpen yang dilaksanakan selama enam pertemuan mulai Bulan Februari hingga Bulan Maret 2024.

Perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, Fitria Ayuningrum, memaparkan Gerakan Pendongeng dan Penulis Seribu Berkarya (Gendis Sewu) adalah Salah satu program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan literasi sekolah di Kota Surabaya, dalam hal ini juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.

“Kegiatan Gendis Sewu di SD Mudatu terdapat 40 peserta didik, diantaranya 20 peserta didik kelas mendongeng perwakilan kelas 4 dan 5, dan 20 peserta didik kelas menulis perwakilan kelas. Kegiatan Gendis Sewu dilaksanakan selama 6 pertemuan pada Bulan Februari hingga Bulan Maret 2024” tutur Syaikhul (Kepala Perpustakaan SD Muhammadiyah 21).

“Kegiatan Gendis Sewu dilaksanakan selama enam pertemuan. Pertemuan pertama hingga ketiga pemberian materi baik kelas mendongeng maupun kelas menulis. Untuk pertemuan keempat hingga keenam penyuntingan cerpen yang sudah dibuat dan take video

berdasarkan cerita yang sudah dibuat,” terang Fitri.

Fitri berharap para guru mampu menggali potensi literasi anak didiknya agar mengurangi kecanduan terhadap gadget dan diarahkan menulis cerita pendek maupun berkisah atau mendongeng yang jauh lebih menyenangkan.

“Hasil menulis cerpen siswa SD Mudatu nantinya akan dijadikan sebuah buku yang akan diterbitkan oleh tim Gendis Sewu kecamatan Semampir, sedangkan hasil mendongeng, karyanya juga akan dijadikan dalam satu CD,” tutur Fitri.

Flowchart: Data: 1Ketika dikonfirmasi, Senin (29/1/2024), penanggung jawab kegiatan, Muhammad Syaikhul Majdudin, S.IIP., S.Pd sangat mengapresiasi tim Gendis Sewu Kecamatan Semampir dalam upaya meningkatkan minat baca dan tulis peserta SD Muhammadiyah 12 Surabaya untuk mengajak peserta didik aktif dalam menulis dan mendongeng.

“Membaca merupakan modal awal untuk menjadi seorang pendongeng. Dengan membaca, seorang pendongeng tidak ragu dalam berkisah. Keberanian dan kepercayaan diri terbentuk apabila seorang pendongeng rajin membaca buku,” ungkap Syaikhul.

Priyo Sasongko, S.Pd selaku kepala sekolah dan pengarah kegiatan memaparkan bahwa tujuan program tersebut adalah untuk memupuk semangat peserta didik yang memiliki bakat menulis dan berkisah untuk berkarya. Mengembangkan budaya literasi di lingkungan sekolah sehingga bisa menciptakan bibit-bibit penulis dan pendongeng yang dapat menginspirasi peserta didik lainnya di SD Muhammadiyah 21 Surabaya.

Salah satu peserta didik peserta kelas mendongeng, Keisha Armina Madjid mengaku sangat antusias bisa mengikuti kegiatan kelas mendongeng tersebut karena membuatnya semakin percaya diri dalam menjadi pembicara di depan banyak orang.

“Awalnya sempat grogi mendongeng di depan teman-teman dan kakak-kakak dari Gendis Sewu, Alhamdulillah akhirnya bisa lancar sampai selesai mendongeng,” kata peserta didik yang murah senyum tersebut.

Dengan adanya program gendis tersebut, diharapkan siswa – siswi dapat meningkatkan minat baca dan pembiasaan menjadi pembicara depan umum (public speaking).

 

Penulis : M. Syaikhul Majdudin, S.IIP, S. P


0 Komentar